Materi Conditional Sentence dan Penjelasannya dalam Bahasa Inggris Kurikulum 2013

Posted on

Materi Conditional Sentence – Halo sahabat pena semua, pernahkah kalian berandai-andai atau beragan-angan tentang sesuatu hal? Seperti “Seandainya aku adalah Superman” atau “Andai aku memiliki kekuatan supranatural”. Tentu kalian semua pada pernah kan? Apalagi ketika kita masih kanak-kanak, kita sering berimajinasi tentang sesuatu yang dapat kita lakukan.

Materi Conditional Sentence

Begitupun dalam bahasa inggris, kita juga menggunakan kalimat pengandaian. Namun dalam bahasa inggris, mereka memiliki kondisi dan struktur khusus dalam membuat kalimat pengandaian. Pernah denger lagu Roxette yang Wish I Could Fly? Pernah kan? Nah, itu adalah salah satu contoh conditional sentence, Sobat Pena! Jadi sederhananya, conditional sentence digunakan untuk membuat atau menyatakan kalimat pengandaian dalam bahasa Inggris.

Ada beberapa jenis conditional sentence yang penggunaannya berdasarkan pada tujuan kalimatnya. Basically, conditional sentence mengandung 2 klausa yaitu, IF Clause dan MAIN Clause. Tenses dari kedua klausa tersebut tergantung dari jenis conditonal sentence yang kita pakai.

Tipe Kalimat Conditional Sentence

materi conditional sentence
Tipe-tipe Conditional Sentence | Source: Canva.com

Ada 4 tipe conditional sentence. Simak masing-masing tipe dan penjelasannya berikut ini!

Conditional Tipe 0

Jenis conditional sentence ini digunakan untuk menggambarkan fakta atau kebenaran umum yang bersifat absolut atau mutlak (pasti) terjadi. Misalnya, jika kamu memanaskan besi, besi itu akan memuai. Sudah pasti terjadi bukan?

Untuk conditional tipe 0, polanya adalah sebagai berikut:

If + simple present tense, simple present tense

Contoh kalimat:

  • If you heat an iron, it expands. (Jika kamu memanaskan besi, besinya akan memuai.)
  • If you freeze water, it becomes ice. (Jika kamu membekukan air, airnya akan menjadi es.)
Baca juga :  20+ Contoh Ucapan Merry Christmas Bahasa Inggris

Conditional Tipe 1

Conditional tipe 1 digunakan untuk mendeskripsikan situasi dan kondisi yang mungkin atau diandaikan terjadi di masa depan dan memiliki persentase kemungkinan yang besar untuk benar-benar terjadi. Polanya adalah sebagai berikut:

If + simple present tense, simple future

Contoh kalimat:

  • If you study, you will pass the exam. (Jika kamu belajar, kamu akan lulus ujian.)
  • If you wear your face mask, you won’t get sick. (Jika kamu memakai masker, kamu tidak akan sakit.)

Dalam kedua kalimat di atas, berarti masih ada kemungkinan situasi tersebut tidak terjadi. Misalnya ada yang belajar, belum tentu dia akan lulus akan tetapi kemungkinan untuk lulus lebih besar. Atau walaupun memakai masker, tetap bisa sakit. Namun, kemungkinan untuk mengalami sakit lebih sedikit dibanding jika tidak memakai masker.

Conditional Tipe 2

Berbeda dengan conditional tipe 1, conditional tipe 2 dipakai untuk menggambarkan situasi yang tidak realistis atau memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk terjadi. Misalnya membayangkan sesuatu yang tidak mungkin atau berangan-angan. Pola conditional tipe 2 adalah sebagai berikut:

If + past tense, would + infinitive

Contoh kalimat:

  • If I were you, I would sleep right now. (Jika aku adalah kamu, aku akan tidur sekarang.)
  • If you owned a super power, what would you do? (Jika kamu mempunyai kekuatan super, apa yang akan kamu lakukan?)

Dalam kalimat pertama, jelas situasi tersebut tidak realistis. Tidak mungkin ‘aku’ bisa menjadi ‘kamu’. Dalam kalimat kedua, ada kemungkinan ‘kamu’ akan memiliki kekuatan super, tapi kemungkinan tersebut sangat kecil.

Baca juga :  Materi Agreement dan Disagreement Kelas 9 SMP

Yang patut kita amati adalah penggunaan ‘were’ dalam kalimat pertama. Kamu mungkin bertanya, subjeknya ‘I’ tapi kenapa tidak pakai ‘was’ ya? Nah, dalam conditional sentence tipe 2, semua subjek baik itu tunggal atau jamak semuanya menggunakan ‘were‘. Jadi kita tidak menggunakan ‘was‘ sama sekali.

Kata ‘would‘ juga dapat diganti dengan beberapa ‘auxiliary verb‘ lainnya seperti ‘could‘ atau ‘might‘.

Conditional Tipe 3

Jika conditional tipe 1 dan 2 membicarakan kondisi yang belum terjadi, conditional tipe 3 digunakan untuk membayangkan situasi di masa lampau dan berandai-andai bagaimana situasi saat ini bisa berbeda jika yang terjadi di masa lalu berbeda. Rumusnya adalah sebagai berikut:

If + past perfect, would have + V3

Contoh kalimat conditional sentence:

  • If I had finished my work, I would have been able to sleep now. (Jika saja saya telah menyelesaikan pekerjaan saya, saya sekarang bisa tidur.)
  • If he hadn’t tried, he wouldn’t have gotten the gold medal. (Jika saja dia tidak mencoba, dia tidak akan mendapatkan medali emas.)

Artinya, klausa utama dalam kedua kalimat di atas tidak benar-benar terjadi. ‘Saya’ tidak bisa tidur sekarang karena kenyatannya belum menyelesaikan pekerjaan. ‘Dia’ kenyataannya mendapatkan medali emas karena dia telah mencoba.

Jika dirangkum keempat tipe conditional sentence adalah sebagai berikut:

materi conditional sentence
Materi Conditional Sentence

Demikianlah pembahasan tentang materi conditional sentence dan penjelasannya, semoga bermanfaat buat semuanya.

Salam Pena.